Proposal CB: Interpersonal Development

Proposal CB: Interpersonal

Penyuluhan Kebersihan dan Kesehatan Penyajian Makanan pada Pedagang Batagor di Sekitar Binus University

binus new logo 2

Kelas LA44

Kelompok 2A:

Billy                             1701293263

Kevin                           1701295735

Luciana Melvina         1701297141

Rizky Alfianto              1701357046

Silfianti                        1701356270

Binus University

Jakarta

2014/2015

I. Latar Belakang Komunitas

Komunitas rentan yang kami pilih untuk final project CB: Interpersonal Development adalah para pedagang batagor yang berjualan di sekitar kampus Anggrek dan Syahdan Binus University. Alasan kami memilih komunitas tersebut karena kami melihat bahwa kebersihan dan kesehatan dan batagor yang dijual kurang terjamin. Padahal setiap hari banyak mahasiswa/i Binus yang mengkonsumsi batagor ini. Untuk memulai proyek ini, kami melakukan survey guna mengetahui dengan jelas masalah yang terjadi. Kami melakukan survey pada hari Selasa, 10 Maret 2015 pada pukul 13.00-15.00. Tujuan dari survey yang kami lakukan adalah untuk mengetahui masalah-masalah terkait dengan kebersihan dan kesehatan makanan yang dijual oleh pedagang batagor di sekitar Binus. Teknik survey yang kami gunakan adalah wawancara dan observasi. Kami melakukan survey kepada 5 pedagang batagor di sekitar kampus Binus Anggrek dan Syahdan:

  • Pedagang batagor tepat di seberang basement Kampus Anggrek
  • Pedagang batagor dekat Lorong Jaya
  • Pedagang batagor di Anggrek Cakra
  • Pedagang batagor di dekat Love Tea
  • Pedagang batagor di seberang 7-Eleven

II. Identifikasi Masalah

Berdasarkan survey yang telah kami lakukan, kami menemukan beberapa masalah seperti:

  1. Bahan baku yang digunakan oleh pedagang kurang terjamin mutunya seperti menggunakan minyak dan saus curah.
  2. Minyak untuk menggoreng batagor diganti hanya 1 kali sehari
  3. Minyak goreng bekas menggoreng batagor digunakan kembali untuk menggoreng kacang. Kacang goreng ini kemudian akan diolah menjadi bumbu kacang untuk dijual bersama batagor keesokan harinya.
  4. Wadah piring untuk makan di tempat dicuci menggunakan air dari ember yang hanya diganti sehari sekali.

 

Dari hasil survey ini kami dapat menyimpulkan bahwa kebersihan dan kesehatan makanan yang dijual oleh pedagang batagor di sekitar kampus Binus kurang terjamin.

III. Jenis Kegiatan

Berdasarkan masalah yang berhasil kami identifikasi dari survey, kami berencana untuk mengadakan kegiatan berupa:

  1. Penyuluhan dan bimbingan secara personal tentang kebersihan dan kesehatan makanan yang dijual kepada para pedagang.
  2. Membantu menjual kembali minyak goreng bekas pakai kepada pengumpul minyak goreng bekas untuk diolah menjadi bahan bakar biosolar.

Kegiatan ini akan kami bagi menjadi 4 pertemuan.

Pertemuan I

Pada pertemuan pertama kami akan melakukan penyuluhan dan bimbingan personal kepada para pedagang batagor tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan dari makanan yang dijual. Kami akan mencoba untuk memberi solusi dari masalah yang kami temukan. Solusi kami berupa:

  • Menyarankan pedagang batagor untuk mengganti minyak goreng 3-4 kali sehari
  • Menyarankan pedagang batagor untuk mengganti saus curah menjadi saus botolan yang lebih terjamin kualitasnya
  • Menyarankan pedagang batagor untuk mengganti air untuk mencuci piring 3-4 kali sehari
  • Menyarankan pedagang batagor untuk tidak menggunakan kembali minyak goreng yang telah digunakan untuk menggoreng kacang. Supaya pedagang tidak rugi, kami menyarankan pedagang untuk menggoreng kacang dengan sedikit minyak/tanpa minyak (di sangrai). Sementara minyak goreng bekas pakainya akan kami bantu jualkan kepada pengumpul minyak goreng bekas pakai.

Pertemuan II

Pada pertemuan kedua ini kami akan melakukan observasi dan wawancara apakah pedagang mengikuti saran yang kami berikan. Kami juga mengumpulkan minyak goreng bekas pakai dari para pedagang kemudian menjualnya kepada para pengumpul minyak goreng bekas pakai. Hasil dari penjualan tersebut akan kami kembalikan kepada para pedagang batagor.

Pertemuan III

Pada pertemuan ketiga ini kami akan melakukan hal yang sama dengan pertemuan kedua, yaitu melakukan observasi dan wawancara apakah pedagang mengikuti saran yang kami berikan. Apakah ada kesulitan dari saran kami, bagaimana dampak positif dan negative dari saran kami. Kami juga mengumpulkan minyak goreng bekas pakai dari para pedagang kemudian menjualnya kepada para pengumpul minyak goreng bekas pakai. Hasil dari penjualan tersebut akan kami kembalikan kepada para pedagang batagor.

Pertemuan IV

Pada pertemuan keempat kami akan memberikan stiker bertanda “BATAGOR ENAK DAN SEHAT” apabila pedagang batagor telah mengikuti saran kami yaitu dengan rutin mengganti minyak goreng, menggunakan saus botolan bukan curah, dan mengganti air untuk cuci piring secara rutin. Kami juga akan memberikan nomor telepon pengumpul minyak goreng bekas sehingga pedagang batagor dapat menjual minyak goreng bekas pakai tersebut langsung kepada pengumpul minyak bekas tersebut.

IV. Penutup

Besar harapan kami agar kegiatan ini dapat terwujud sehingga dapat meningkatkan kebersihan dan kesehatan makanan yang dijual di sekitar Binus University.

tfi logo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *