Pertemuan II, Proyek CB: Interpersonal Development

Nama: Luciana Melvina

NIM: 1701297141

Kelas: LA44

Pertemuan II

  • Maret 2015, pukul 11.00-13.00

 

  • Laporan Kegiatan:

Pada pertemuan kedua ini, kami melakukan penyuluhan tentang ciri-ciri saus sambal yang berbahaya dengan harapan para pedagang batagor dapat mengetahui mana saus sambal yang baik dan mana yang berbahaya. Tentunya dengan memiliki pengetahuan ini, kualitas makanan yang dijual akan meningkat.

 

Berikut merupakan ciri-ciri saus sambal yang mencurigakan, kemungkinan mengandung bahan-bahan berbahaya seperti pewarna tekstil dan bahan pengawet berlebih:

  • Terlalu kental
  • Saus tidak mudah larut dalam air
  • Warna merah terlalu mencolok
  • Tidak berjamur lebih dari seminggu di luar kulkas

 

Kami juga menyampaikan bahaya saus sambal yang mengandung pewarna tekstil dan bahan pengawet berlebih, yaitu:

  • Kerusakan liver dan ginjal
  • Mengganggu fungsi otak
  • Kanker
  • Keracunan, mulai dari gejala ringan hingga dapat menyebabkan kematian

 

Reaksi dari para pedagang batagor bervariasi, ada yang biasa saja, tapi ada juga yang terkejut karena bisa menyebabkan kematian. Apalagi rata-rata pedagang menggunakan saus sambal curah. Kami juga memberikan tips bahwa sebaiknya membeli saus sambal botolan bermerk yang terdapat tulisan mendapat izin dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).

 

Pada pertemuan kedua ini kami juga menuang minyak goreng bekas pakai ke dalam botol plastic bekas untuk kemudian kami jual kembali kepada pengumpul minyak goreng bekas. Hasil dari penjualan itu sepenuhnya kami serahkan kepada para pedagang. Kami hanya membantu menjadi perantara. Ketiga pedagang yang minggu lalu masih pikir-pikir akhirnya berhasil kami persuasi dan mau untuk mengganti minyak dengan lebih rutin dan menjual minyak goreng bekas tersebut kepada pengumpul (melalui kami).

 

Untuk 1 botol plastic air mineral ukuran 1,5 liter, minyak goreng bekas tersebut dihargai Rp. 7.000,00. Satu pedagang batagor rata-rata memberikan 1 botol minyak goreng bekas.

 

  • Evaluasi:

Penyuluhan pada pertemuan kedua ini berjalan dengan baik. Pedagang mendapat pengetahuan baru tentang bagaimana membedakan saus sambal yang baik dengan saus sambal yang mencurigakan/membahayakan. Tentunya hal ini sangat berguna bagi mereka dalam menentukan saus sambal yang akan dibeli.

 

Kami mendapatkan kesulitan untuk menuang minyak goreng bekas ke dalam botol plastic karena minyak masih panas. Maka dari itu kami menunggu sampai minyak agak dingin terlebih dahulu baru dituang ke botol.

 

  • Pelajaran yang didapatkan berkaitan dengan mata kuliah CB: Interpersonal Development:

Pada pertemuan ini kami mendapatkan pembelajaran mengenai persuasi dimana kami berusaha untuk mempengaruhi para pedagang batagor agar mau beralih ke saus sambal yang lebih terjamin kualitasnya. Kami juga mem-persuasi para pedagang yang masih ragu untuk menjual minyak goreng bekas. Bagian terpenting dalam kami melakukan persuasi ini adalah dengan memberikan logical reasoning kepada para pedagang sehingga mereka percaya dan mau berubah.

 

Selain itu kami juga kembali mendapatkan pelajaran tentang kerja sama, khususnya kerja sama dalam tim. Bagaimana kami saling membantu dan menyemangati untuk mencapai tujuan bersama yaitu memberikan edukasi dan membantu meningkatkan kualitas kebersihan dan kesehatan dari batagor yang dijual di sekitar Binus.

Foto Kegiatan:

rsz_20150525_144456

Jpeg

1433349362822tfi logo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *